Laman

Senin, 25 April 2011

Kodrat Manusia Sebagai Pangkal Tolak


Kodrat sendiri itu adalah dari bahas arab, kata kodrat sebenarnya mencangkup begitu luas. baik kodrat itu mengenai alam semesta ini ataupun kodrat ke manusianya langsung. namun semua itu cangkupan dari poinya juga masih begitu luas. namu kini saya akan membahas sediki tentang kodrat yang terjadi pada manusia.
Manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa memiliki dua naluri pokok :
  1. Untuk mempertahankan jenis, dan
  2. Untuk mengembangkan jenis.
Mempertahankan jenis maksudnya ialah memmpertahankan eksistensi atau menjaga kelangsungan hidup manusia dan juga termasuk usahanya untuk mendapatkan kesejahteraan hidup.
Sedangkan mengembangkan jenis maksudya untuk mengembangkan manusia itu secara kuantitatif.
Aspek mempertahankan jenis adalah aspek individual, karena manusia secara pribadi harus dapat tetap hidup dengan memenuhi segala keperluan hidupnya.  Untuk itu manusia membentuk keluarga dan selanjutnya terjadilah proses pengembangan jenis manusia.
Dari hal di muka dapat diketahui beberapa hal yang sifatnya kodrati pada kehidupan manusia ialah :
a.       Mengusahakan kelangsungan hidupnya
b.      Mengusahakan kesejahteraan hidup
c.       Keharusan saling bekerjasama dan
d.      Keharusan saling membantu.
Kenyataan tersebut menempatkan manusia masing-masing sebagai pribadi, dalam posisi untuk saling ketergantungan dengan sesamanya. Jelaslah bahwa manusia hakekatnya merupakan makhluk sosial secara sekaligus, dalam kedudukanya yang demikian itu, maka manusia melakukan hubungan yang relatif yang sifatnya horizontal dan vertikal.
Hubungan itu meliputi :
  1. Manusia dengan alam ( penyesuaian – kelestarian )
  2. Manusia dengan manusia ( sosial - kemasyarakatan )
  3. manusia dengan tuhan YME (menyembah – pelindung )
Dari proses hubungan manusia dengan alam dan manusia dengan sesamanya terjadilah kebudayaan, dalam usaha manusia untuk meyelesaikan segala ciptaan Tuhan, yang rupanya olehnya sengaja di ciptakan dalam keadaan “belum selesai”. Baik alam maupun manusia keduanya “belum sempurna” sehingga di perlukan proses penyempurnaan oleh manusia. Oleh karena itu kehidupan ini selalu berada dalam evolusi yang terus -  menerus. Proses inilah yang kemudiaan melahirkan kebudayaan, dan manusia mempunyai kedudukan sentral. Manusia adalah pelaku, pencipta dan pengarah serta pemamfaat kebudayaan itu sendiri.
Dengan uraian ini maka jelaslah arti definisi Ki Hajar Dewantara, bahwa kebudayaan adalah buah budi manusia dalam mengatasi alam dan jaman. Memang kebudayaan hakekatnya  merupakan upaya manusia dalam usaha untuk mempertahankan hidup, mengembangkan jenisnya (generasinya) dan meningkatkan taraf kesejahteraan  hidupnya, dalam keterbatasan jasmani serta sumber alam yang mengelilinginya.
Dalam peoses hubungan antar manusia itu diketemukan sumbernya yang merupakan sifat kodrati manusia, ialah : Kemerdekaan, kemanusiaan dan kebangsaan sebagai karunia Tuhan YME.
Dalam hubungannya dengan Tuhan YME dilahirkan sifat pengabdian dan asas kodrat alam yang merupakan menifestasi dari kekuasaanNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar