Laman

Selasa, 19 April 2011

Makna dari persahabata

Banyak dari sausara/saudari kita yang sedikit salah dalam mengartikan sebuah persahabatan.menurut saya pribadi yaitu di ibaratkan seperti sebuah cermin, ketika kita sedang bercermin, kita akan mengetahui bagian mana yang terlihat belun rapi, dri teori tersebut berarti adalah keterbukaan kita terhadap sesama baik itu sesuatu yang negatif ataupun yang positif.
contoh kcil dalam kehipan sehari-hari, ada dua orang yang sedang berseteru, dan tentu saja berakhir dengan kekerasan,salah satu dari mereka ada yang menang, tapi ternyata dari pihak yang kalah tidak bisa menerima hal tersebut begitu saja, ia meminta bantuan kepada temanya untuk ganti membalas atas kesalahanya itu, dan akhirnya iapun bisa membalas kekalahanya. tapi ternyata yang satunya lagi juga tidak terima dengan sikap yang satunya, dan ia juga meminta bantuan kepada temanya untuk membalas kekalahanya, kemudian antara kedua pihak pun bentrok dan situasi jadi sangan ricuh, yang akhirnya terbawa sampai kepolisian, ketika masing-masing individu di introgasi, hampir semuanya itu cuma ikut-ikutan aja dengan dalih setia kawan "teman sejati" dilihat dari permasalahan itu jelas sudah kalaubanyak yang salah dalam mengartikan makna dari sahabat itu sendiri.
maka dari itu saya mencoba mengartikan sedikit arti sahabat, seperti cermin ( pemaparan di atas) sebenarnya teori dari sahabat itu simpel aja kok, tidak perlu yang macam-macam.baik secara langsung atau tidak langsung cermin itu adalah merupakan gambaran dari kehidupan kita, jadi sangat diperlukan suatuketerbukaan antara individualnya.
kalau diantara sahabat tidak ada suatu keterbukaan maka masing -masing dari pribadi itu sendiri kan tidak akan mengetahu segala kekuranganya, sehingga ia tidak bisa untuk memperbaikinya agar bisa lebih baik lagi. tetapi disini juga ada suatu kejanggalan bahwa telah banyak orang yang mengatakan kalau kita bersikap jujur, maka kita sendiri akan hancur,tapi menurut pribadi saya tidak begitu juga, karena tujuan kita hidup bukan semata mengejar duniawi, tetapi juga ikhrowi, jadi apabila dalam kehidupan kita berbuat jujur dan kita malah mendapat musibah, berarti kita akan mendapatkan hikmahnya yang lebih besar ketimbang dunia ini seisinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar